Rabu, 29 Mei 2013

dongeng islam "asal usul hajar aswad"

hajar aswad


Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya, Ismail, membangun Ka'bah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Ka'bah itu tidak ada bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail bertekad menyelesaikan pembangunannya dengan mengangkut batu dari berbagai gunung.

Dalam sebuah kisah disebutkan, ketika pembangunan Ka'bah itu selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasakan kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Ka'bah.
"Pergilah engkau mencari sebuah batu yang akan kuletakkan sebagai penanda bagi manusia,"
 kata Nabi Ibrahim kepada Ismail, putranya.


Kemudian Nabi Ismail a.s pergi dari satu bukit ke bukit lainnya untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan sebuah batu yang indah.

Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada ayahnya. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh indah itu, beliau menciumnya beberapa kali.
"Dari mana kamu dapatkan batu ini?" tanya Nabi Ibrahim kemudian.
"Batu ini kuterima daripada yang tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril),"  jawab Nabi Ismail.

Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu diciumi oleh orang-orang yang pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Ka'bah disunnahkan mencium Hajar Aswad.
 

Berjuta-juta kaum muslimin berebut ingin mencium Hajar Aswad itu, yang tidak mencium cukuplah dengan memberikan isyarat lambaian tangan saja. Ada riwayat menyatakan, bahwa dulunya Hajar Aswad itu berwarna putih bersih, tetapi akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Ka'bah, batu itu menjadi hitam seperti terlihat sekarang. Wallahu a'alam.

Apabila manusia mencium batu itu, maka timbullah perasaan seolah-olah mencium Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Ingatlah, Hajar Aswad itu merupakan tempat diperkenan do'a. Bagi yang ada kesempatan, berdo'alah di sana, Insya Allah do'anya akan dikabulkan oleh Allah. Jagalah hati kita sewaktu mencium Hajar Aswad supaya tidak menyekutukan Allah, sebab tipu daya syaitan kuat di Tanah Suci Mekah.

Ingatlah ucapan Khalifah Umar bin Al-Khattab apabila beliau mencium batu itu (Hajar Aswad):


"Aku tahu, sesungguhnya engkau hanyalah batu biasa. Andaikan aku tidak melihat Rasulullah S.A.W menciummu, sudah tentu aku tidak akan melakukannya. (mencium Hajar Aswad)."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar